Kamis, 25 November 2010

Belajar bahasa Jepang yuk

Sistem Tulisan

Dalam bahasa Jepang digunakan tiga jenis huruf (kana), yaitu Hiraragana, Katakana dan Kanji. Huruf Kanji paling banyak digunakan dalam bahasa tulisan Jepang. Jumlahnya mencapai lebih dari 40.000 huruf. Dalam bahasa tulisan sehari-hari saja digunakan kurang lebih 2.000 huruf Kanji.
Banyak kata-kata dalam bahasa Jepang yang sama dalam cara pengucapan tapi berbeda arti, selain itu tulisan Jepang tidak mengenal spasi. Disinilah Kanji memegang peranan penting. Kanji berperan sebagai pemisah kata dalam kalimat sehingga mempermudah pembaca untuk mengetahui susunan sebuah kalimat (…tentunya setelah mengenal jenis-jenis huruf yang ada).

Perhatikan contoh dibawah ini :

(1)
Bahasa Indonesia
:
Ada dua ekor burung di halaman

(2)
Kanji + Hiragana
:
二羽があります

(3)
Hiragana (tanpa Kanji)
:
にわのとりはにわがあります

(4)
Romaji + spasi
:
Ni wa no tori wa niwa ga arimasu.

(5)
Romaji (tanpa spasi)
:
Niwanotoriwaniwagaarimasu.

Anda tak perlu mengerutkan dahi membaca tulisan diatas, segera setelah Anda terbiasa dengan huruf – huruf Jepang maka tulisan diatas akan terlihat lebih “bersahabat”.

Sekarang mari kita perhatikan satu persatu contoh diatas. Baris no (1) adalah kalimat dalam bahasa Indonesia. Sedangkan baris selanjutnya - no (2), (3), (4) dan (5) - adalah penulisan dalam bahasa Jepang. Huruf yang berwarna merah adalah huruf Kanji, sedangkan huruf yang berwarna biru adalah Hiragana. Baris no (4) adalah cara pengucapan yang ditulis menggunakan Romaji atau “huruf Roma” yaitu huruf alphabet yang sudah kita kenal. Baris no (5) sebenarnya sama dengan no (4), hanya saja tanpa spasi. Baris no (5) lebih sulit dibaca dibandingkan no (4), sekedar untuk memberi gambaran, kira-kira seperti inilah yang terlihat oleh orang Jepang saat melihat tulisan tanpa Kanji - seperti no (3).

Hiragana dan Katakana sebenarnya adalah turunan dari Kanji, tetapi hanya dikembangkan di Jepang, sehingga kedua jenis huruf ini boleh dikatakan sebagai huruf “asli” Jepang. Huruf Kanji sendiri diadopsi oleh bangsa Jepang dari huruf Cina. Hiragana terutama digunakan untuk memperjelas struktur kalimat - seperti pada contoh no (2) - namun sering juga digunakan untuk menerangkan “bunyi” dari Kanji baru atau Kanji yang jarang digunakan. Sedangkan Katakana digunakan untuk menuliskan kata-kata serapan dari bahasa asing, termasuk penulisan nama-nama dari luar Jepang.

Walaupun Hiragana dan Katakana mempunyai bentuk yang berbeda tetapi masing-masing hurufnya mempunyai bunyi dan cara pengucapan yang sama. Sebagai contoh untuk menuliskan bunyi “ka” dalam Hiragana ditulis 「か」sedangkan dalam Katakana ditulis「カ」.

Secara tradisional tulisan Jepang di tulis dari atas ke bawah dan dari kanan ke kiri. Dalam perkembangannya banyak kita jumpai buku-buku berbahasa Jepang yang cara penulisannya sudah mengikuti cara yang “normal”, yaitu dari kiri ke kanan kemudian dilanjutkan ke baris berikutnya.